KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ‘ASNEO” yang berjudul “MEMBUAT ASUHAN BAYI USIA 2-6 HARI, KEBERSIHAN KULIT” guna memenuhi tugas kelompok 17.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kelompok sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamin

Padang, 14 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR
2. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah

3. PEMBAHASAN
A.Kebersihan kulit
B. Merawat kulit
C. Cara merawat kulit
.
4. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

5. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Rencana asuhan pada bayi hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah lahir,kebersihan kulit bayi harus dibuat secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi pada saat itu, apakah dalam keadaan sehat/normal atau mengalamisakit/gangguan. Pada bayi- bayi yang lahir di Rumah sakit atau klinik-klinik bersalin asuahan pada bayi usia 2- 6 hari ini juga harus diinformasikan atau diajarkan kepada orang tua bayi, sehingga saat kembali kerumah, mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang diberikan kepada bayi usia 2-6 hari meliputi hal-hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB, Tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda-tanda bahaya dan penyuluhan.
B. TUJUAN
1 Mengetahui cara menjaga kebersihan kulit bayi
2 Mengetahui cara merawat kulit bayi
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kebersihan kulit bayi?
2. Bagaiman cara merawat kulit bayi?
3. Apa saja yang harus di lakukan saat merawat kulit bayi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBERSIHAN KULIT
1. Kulit normal bayi
Pemeriksan kulit sangat penting dalam pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Kesehatan neonates dapat diketahui dari warna, integritas,dan karakteristik kulitnya. Dengan alat batu pemeriksaan yang canggih, kita dapat mengetahui usia, status nutrisi, fungsi system organ, dan adanya penyakit kuit yang bersifat sistemik. Adanya luka memar, dan tanda lahir dapat menimbulkan kecemasaan bagi orang tua. Pemeriksaan yang lengkap pada kulit mencakup inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan inspeksi dapat melihat adanya variasi kelainan kulit. Namun untuk menghindari masalah yang tidak tampak jelas, dilakukan pemeriksaan inspeksi berupa penilaian ketebalan dan konsistensi kulit.
Fungsi kulit adalah sebagai perlindungan, baik fisik maupun imunologis, regulasi panas, dan indera peraba. Pemahaman tentang struktur kulit sangat penting agar kita dapat melakukan pemeriksan dan mengidentifikasi adanya kelainan

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1. Epidermis (bagian luar)dibagi menjadi 5 lapisan: lapisan teratas adalah startum korneum (terdiri dari sel mati) yang secara konsisten terkikis dan tergantikan. Pada bagian terendah banyak mengandung keratin dan melanosit.
2. Dermis terdiri dari jaringan fibrosa dan elastic, kelenjar keringat, kelenjar sebaseaus, pangkal rambut, pembuluh darah, dan saraf.
3. Subkutan yang terdiri dari lemak kulit yang berfungsi untuk melindungi organ dalam tubuh dan sebagai tempat penyimpanan energy.

Kulit bayi baru lahir secara struktur dasar hamper sama dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi biasanya tipis, lembut dan biasanya mudah tterkena trauma, baik akibaat peregangan , tekanan atau bahan-bahan dengan pH yang berbeda. Semakin premature seornag bayi, semakin kurang kematangan fungsi kulitnya. Fibril yang menghubungkan lapisan dermis dnegan epidermis lebih rapuh dan stratum kornium lebih tipis.kelenjar keringat, walaupun sudah ada sejak lahir, belum mencapai fungsi maksimal eperti orang dewasa.
Kulit janin dalam uterus ditutupi oleh vernik caseosa yang merupakan hasil konsepsi material lemak berwarna putih/kuning yang terbentuk akibat sekresi kelenjar sebasea dan penumpukan sel mati. biasanya muncul selama trimester III dan berkurang sampai usia kehamilan mencapai 40 minggu. Verink kaseosa sering kali dijumpai pada saat lahir dan biasannya menghilang daalam beberapa jam melalui proses absorbsi. Didalam uterus janin diselubungi lanugo, yaitu rambut yang pertama kali muncul pada minggu ke 20 dan menutupi sebagian tubuh, termasuk wajah, dan menghilang pada usia kehamilan ke-40 minggu atau lebih. Dengan melihat anatomi dan fisiologisnya, taampaak bahwa kulit bayi mempunyai perranan penting ddalam melindungi bayi. Kelenjar sebasea biassanya belum aktif, namun mungkin akan mengalami pelebaran pada daerah hidung dan pipi berbentuk bintik-bintik putih yang disebut milia.
Dengan demikian kita perlu menjaga kesehatan kulit bayi agar tidak muncul komplikasi atau penyakit. Salah satu cara untuk menjaga kebersihan ulit adalah dengan memandikan bayi. Memandikan bayi pertama kali harus ditunda minilmal 6 jam, dan disarankan setelah 24 jam pertama, untuk mencegah hipotermia karena anatomi kulit dan fungsi pengaturan suhu bayi (hipotalamus) masih belum sempurna sehingga bayi tidak dapat langsung menghadapi stress, baik suhu dingin maupun panas yang berlebihan. Setelah 6 jam, diperkirakan suhu tubuh bayi sudah stabil dan bayi cukup mampu mengatasi tentang lingkungan, baik panas maupun dingin ( biasanya 2 hari fungsi termogulasi sudah baik). Jika bayi tterpapar lingkungan yang dingin, metode pengaturan suhu akan bekerja, baik dengan menggigil (peningkatan aktivitas, postur tubuh dan menangis) atau tanpa menggigil (penggunaan lemak coklat sebagai kompensasinya)
Harus diingat pula bahwa ketika memandikan, bayi kemungkinan kehilangan panas melalui konveksi, konduksi, evaporasi dan radiasi. Konduksi adalah proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan benda-benda yang mempunyai suhu rendah (misal., bayi diletakan diatas meja yang terbuat dari logam ). Konveksi adalah proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan udara dingin disekitarnya (misal., bayi berada didalam suatu ruangan yang dingin atau menggunakan kipas angin). Evaporasi adalah proses hilangnya panas tubuh jika bayi dalam keadaan basah. Rradiasi proses hialngnya panas tubuh jika bayi diletakan dengan benda-benda yang lebih rendah suhunya dari suhu tubuhnya.

Kehilangan panas
Ketika dalam kandungan, bayi berada dalam lingkungan yang bersuhu tetap 37,7 derajat celcius. Setelah lahir, bayi masuk ke suasana yang jauh lebih sejuk. Suhu ruangan persalinan yang hanya 21 derajat celcius menyebabkan tubuh bayi cepat mendingin pada saat air ketuban menguap pada tubuhnya.
Luas permukaan kulit yang berbanding lurus dengan massa tubuh bayi menyebabkan bayi beresiko kehilangan panas, terutama dari bagian kepala bayi yang merupakan 25% dari ukuran seluruh tubuhnya.

Bayi yang baru lahir mungkin penuh berlumur darah dan cairan amniotik, kadang-kadang juga dengan vernix, substansi mirip keju yang melindungi kulit bayi ketika masih ada di dalam rahim. Kulit bayi yang baru lahir mungkin dilapisi bulu halus yang hitam, bernama lanugo, yang akan lenyap dalam 2 bulan kehidupan awalnya. Warna kulit mungkin mula-mula kelihatan biru tua, tetapi setelah bayi mulai bernafas akan berubah menjadi merah jambu sehat.

B. MERAWAT KULIT BAYI
Merawat kulit bayi merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para ibu. Hal ini disebabkan oleh kulit bayi yang masih sangat muda dan sensitif yang rentan akan berbagai unsur penyakit dan berbagai macam gangguan lainnya. Kadang para ibu melupakan mengenai perawatan bayi ini, karena melihat bahwa kulit bayi yang begitu halus, lembut dan kelihatan segar, sehingga merasa perawatan kulit bayi tidak diperlukan lagi. Ya, anggapan ini sangat salah, kulit bayi sangat rentan terkena biang keringat, alergi, ruam, iritasi dsb, oleh karena itu peran seorang ibu atau orang tua dalam menjaga kesehatan bayi khususnya mengenai kesehatan kulit sangat diperlukan. Selain itu, penyakit kulit bayi berat (contoh bersifat patologis) semula berawal dari tidak sehatnya lingkungan

C. CARA MERAWAT KULIT BAYI
a. Memandikan Bayi
1) Perhatikan suhu air mandi terutama untuk bayi baru lahir. Sebaiknya suhunya tidak terlalu panas atau dingin.
2) Bersihkan kulit bayi dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air. Mandi dua kali sehari juga akan membantu membersihkan kulit bayi. Jika aktivitas dan gerakan anak atau bayi anda sangat aktif, mandi dapat dilakukan 3x sehari.
3) Pada saat dimandikan, perhatikan betul mengenai sabun yang akan digunakan. Sabun yang baik bagi kulit bayi adalah sabun khusus untuk bayi yang tidak terlalu keras dan memiliki pH antara 4,5 – 5 dan usahakan sabun agak berminyak, hal ini untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi. Sangat baik bila bilasan dilakukan dua kali untuk membersihkan bahan kimianya. Bila terjadi iritasi terhadap merek tertentu sebaiknya beralihlah ke merek lain, jangan biarkan berlarut-larut.
4) Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan sampai terlewatkan.
5) Cara membersihkan alat kelamin bayi perempuan dan laki-laki berbeda. Pada bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian depan ke belakang atau ke arah anus dengan menggunakan kapas atau waslap basah. Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan kapas atau waslap basah.
6) Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa membuat kulit bayi teriritasi.
7) Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.
8) Gunakan pelembab khusus bayi berupa lotion atau krim yang berfungsi untuk mempertahankan atau menambah kandungan air yang terdapat di dalam kulit, khususnya kulit bagian luar (epidermis)
b Pemilihan Pakaian dan Popok Bayi
1) Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi gerah dan mudah keringatan. Kondisi ini akan mudah mengundang kuman atau bakteri yang mudah memunculkan ruam dan gatal-gatal. Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi pun menjadi lebih besar.
2) Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa membuat kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.
3) Ganti segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa muntahan, tumpahan makanan, apalagi jika terkena feses atau air seninya. Kontak kulit dengan feses dan air seni dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya ruam popok.
4) Cuci pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun deterjen bubuk umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini tertinggal di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi. Ibu juga boleh menggunakan sabun krim asalkan sabun itu terlebih dahulu dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi pakaian tidak terlalu dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan pewangi itu dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat terhirup masuk ke dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang terkandung dalam pewangi pakaian mengandung bahan kimia.
c Gunakan Kosmetika Yang Aman Bagi Bayi
1) Teliti terlebih dulu terhadap kosmetika yang akan digunakan termasuk isi, tujuan, cara pemakaian, tanggal produksi, masa kadaluwarsa dan izin POM.
2) Gunakan kosmetika bayi secara benar sesuai dengan aturan yang tertera
3) Jangan gunakan penggunaan kosmetika bayi secara berlebihan, hal ini akan membuat tersumbatnya pori-pori yang dapat menimbulkan terjadinya ruam
4) Gunakan bedak dan minyak telon setelah mandi ke seluruh tubuh untuk menjaga kulit bayi dari iritasi, selain itu penggunaan minyak telon ini dapat menghidanrkan bayi dari gigitan serangga karena baunya yang menyengat yang tidak disukai oleh serangga.
5) Jangan menggunakan kosmetika yang mengandung alkohol, karena dikhawatirkan akan membuat kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi.
6) Sebaiknya konsultasikan ke dokter dulu ke dokter sebelum menggunakan kosmetika bayi atau meminta saran jenis kosmetika bayi yang aman bagi bayi.
d Lindungi Bayi dari Terpaan Sinar Matahari Siang
1) Jika bayi harus dijemur untuk mendapatkan tambahan vitamin D demi pertumbuhan tulangnya, lakukan hal itu di bawah jam sembilan pagi.
2) Jika berdomisili di lokasi dengan tingkat polusi yang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar, disarankan untuk menjemur bayi sebelum jam 8 pagi
3) Hindari terpaan langsung bayi dari sinar matahari siang, terkena sinar matahari secara langsung rentan terkena penyakit kanker kulit.
4) Bila ingin membawa bayi keluar rumah, gunakan pelindung seperti payung atau topi. Krim pelindung matahari (sunblock) bisa digunakan asalkan dikonsultasikan pada dokter terlebih dulu. Hati-hati jangan sampai mengenai mata, mulut, dan telapak tangan si kecil.
e. Ciptakan Lingkungan Yang Sehat Bagi Bayi
1) Bersihkan kamar bayi yang akan digunakan.
2) Ciptakan suhu kamar atau lingkungan yang sesuai yang dapat membuat nyaman bayi. Suhu lingkungan yang tidak pas buat si kecil akan membuat kulitnya bereaksi, misalnya langsung muncul bintik warna merah.
3) Perhatikan mengenai ventilasi kamar bayi. Ventilasi kamar bayi sebaiknya jangan terlalu lebar dan juga jangan terlalu sempit. Kondisi udara yang terus berganti di kamar bayi cukup baik bagi bayi. Selain itu beberapa kasus biang keringat yang terjadi pada bayi dapat diatasi dengan lingkunga udara yang sejuk
4) Jika suhu ruangan bayi dianggap terlalu panas, dapat menggunakan air conditioner atau kipas angin tapi terpaannya usahakan jangan langsung mengarah ke bayi.
5) Hindari penggunaan obat nyamuk jenis apapun, jika ingin menghindari bayi dari gigitan nyamuk, gunakan kelambu saja. Racun yang terdapat dalam obat nyamuk dikhawatirkan akan membahayakan bayi itu sendiri
6) Potong kuku bayi secara teratur. Kuku bayi yang tidak terpelihara dengan baik sering mendatangkan masalah bagi kulit bayi. Umpamanya, kuku yang panjang-panjang akan lebih mudah dimasuki kotoran. Bila bayi menggaruk tubuhnya, mungkin sekali akan terjadi infeksi. Untuk itu, potong kuku bayi secara teratur
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Kebersihan kulit bayi merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Orang tua harus sering membersihkan kulit bayi dari keringat dan kotoran terutama daerah genital. Popok bayi harus sering diganti agar bayi terhindar dari ruam popok. Daerah kepala bayi juga harus dijaga kebersihannya agar tidak menimbulkan crradle cap.

2.Saran
Kebersihan kulit bayi perlu benar-benar dijaga. Walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi bagian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat perlu dibersihkan secara teratur. Sebaiknya orang tua atau orang lain yang ingin memegang bayi diharuskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

1. DepKes RI,1992 Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga
Muslihatun,Wafi Nur.2010.Asuhan Bayi dan Balita.Yogyakarta:Fitramaya
2. Djuanda,adji,Prof,Dr,spkk,dkk.2010. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi.Jakarta.CMP MEDIKA